Kulihat dirimu di lekuk jalan Uluwatu
Kuicip rasamu di mangkuk buburku pagi ini
Kurasa deraian angin di pipiku seperti usapanmu
Aromamu tertinggal di udara shubuh
Menggenang hilang
Setiap dirimu tercetak di partikel kehidupan
Ahhh, inikah akhirnya?
Ya Rabbi, kugantung doaku pada kicauan burung
Semoga satu saat nanti akan sampai pada-Mu